budidaya belut dengan media drum plastik |
Umumnya belut tumbuh pada lahan persawahan dan rawa – rawa. Namun di tangan kreatif pembudidaya belut lokal. Kini ditemukan cara pembudidayaan belut pada media drum. Sebenarnya media kolam dan drum sama saja. Yang membedakanya hanya drum lebih sedikit memakan tempat.
Langkah Ternak Belut Dalam Drum
Budidaya Belut
Karena kali ini media yang digunakan adalah drum. Maka terlebih dahulu persiapkan drum plastik. Kenapa drum plastik? Alasanya tidak berkarat dan memudahkan proses pemotongan. Sebelum digunakan pastikan Drum tidak bocor dan dalam keadaan bersih. Jika berbau zat kimia, misal bekas minyak tanah atau bensin. Sebaiknya dicuci dahulu hingga bersih dan tak berbau.
Selanjutnya adalah memodifikasi drum sehingga dapat digunakan sebagai media budidaya belut. Langkah awal, lubangi bagian samping drum secukupnya. Jangan terlalu lebar dan terlalu sempit. Taruh drum dalam posisi tidur, dan beri kayu atau batako sebagai pengganjal disampingnya. Yang terahir berikan saluran buangan pada bagian bawah. Letakkan drum pada daerah yang teduh, bisa juga dengan memberikan atap pada atas drum menggunakan net.
Setelah Drum sudah dimodifikasi, berikan tanah sawah dengan ketinggian 40 cm. Atau jika ingin lebih rumit namun hasilnya lebih bagus. Anda dapat menggunakan kombinasi jerami, pelepah pisang, lumpur dan kotoran ternak. Untuk cara yang kedua komposisinya berbeda tiap pembudidaya belut. Disini akan saya berikan komposisi secara umum.
Bersihkan
Media, taruh jerami pada dasar dengan ketebalan 15 – 20 cm.
Cincang pelepah pisang, letakkan diatas jerami. Diatasnya berikan pupuk dari kotoran sapi atau kambing.
Berikan EM4, Gunanya untuk mikroba dekompresor.
Tutup bagian atas dengan lumpur atau tanah, lalu biarkan 14 hari.
Setelah 14 hari, aliri dengan air dengan debit kecil selama 5 hari. Selanjutnya media sudah siap untuk budidaya belut. Pastikan tinggi air pada bagian atas berkisar 5-10 cm.
Untuk tiap tiap drum jumlah bibit yang diberikan antara 100-200 ekor bibit belut. Tergantung besar kecilnya media budidaya.
Perawatan Belut
Perawatan belut sebenarnya sangat mudah. Yang paling penting adalah pengaturan aliran air dan makanan si belut. Untuk itu pada bagian atas drum dibeli lubang tepat 10 cm diatas lapisan lumpur. Untuk saluran masuknya air, berasal dari paralon yang dilubangi kecil – kecil. Sehingga air dari paralon menetes perlahan.
Pemberian makan pada belut harus sesuai dengan jumlah populasinya. Belut setiap kali makan membutuhkan 5 - 10 % dari jumlah populasi. Jadi misalkan pada drum terdapat 10 Kg benih, maka membutuhkan 0,5 – 1 kg makanan. Dalam sehari berikan 2 – 3 makanan. Karena belut aktif pada malam hari, pada sore atau mlam hari berikan makanan dengan porsi yang lebih banyak.
Pakan yang bagus untuk anakan belut adalah cacing kecebong, kutu air. Dan untuk belut dewasa berikan ikan , katak, serangga, bekicot, dan keong. Untuk belut dewasa bisa juga di mix dengan pelet. Kendala umum yang dihadapi oleh pembudidaya belut adalah bau yang menyengat. Untuk mencegah hal ini berikan EM4 seminggu 3 kali dengan dosis 1 sendok di campur air satu botol utuk tiap - tiap drum. Setelah usia 3 – 4 bulan belut dapat dipanen. Namun jika tujuanya untuk ekspor anda harus bersabar 2 bulan lagi. Karena biasanya orang luar menginginkan belut yang berukuran besar.
Comments